28 January, 2009

Surat Dari Garis Depan

Posted in Bedah buku at 2:21 pm by ~ibn ismail~

Pengantar

Inilah gemuruh hati terdalam dari garis terdepan saat kami berencana menerbitkan, masih ada beberapa penulis surat ini yang masih hidup, saat buku ini terbit, tinggal dua orang yang masih ada, kami tak pernah tau, berapa lagi yang tersisa dari mereka, saat buku ini ada di tangan anda. Yang kami yakini ,kejayaan islam tidak akan pernah bergantung kepada abdullah azzam,ahmad yassin,usamah bin laden atau lainya. selamanya! kepergian mereka hanya menambah keyakinan akan semangkin dekatnya pertolongan dan kemenangan . hasbunnallah wanikmal wakil.

DR. Abdullah Azzam

Jadikan rumah kalian sebagai kandang singa, bukan kandang ayam yang setelah gemuk dijadikan sembelihan penguasa durhaka tanamkanlah dalam jiwa anak anak kalian kecintaan berjihad,mencintai lapangan pacuan kuda dan medan medan pertempuran.ikutlah dalam merasakan segala kesulitan kaum muslimin.

Syeikh Ahmad Yassin

Tidakkah malu umat ini terhadap dirinya yg dihina sedangkan padanya ada kemuliaan? tidak malukah negara negara umat ini membiarkan kami kepada penjahat zionis dan sekutu antarbangsa tanpa memandang kami dengan pandangan yang mampu meredakan air mata kami dan meringankan beban kami?

Abdul Azizi Ar-Rantisi

Kita akan mati juga satu hari nanti,entah disebabkan oleh Apache ataupun sakit jantung (yang pasti kita akan mati) dan saya memilih untuk mati di bom oleh apache (israel)

Khattab

Jangan mimpi untuk hidup senang, lezat dan damai damai saja.karena dunia kaffir akan mengejar di belakangmu, pilihlah untuk dirimu kehidupan izzah (harga diri) dan kemuliaan,sebelum engkau dijebloskan di penjara kafir.

Abu Mus”ab Al Zarqawi

Kapan itu (kemenangan) terjadi? itu bukan tugas kami untuk menjawab .allah tidak pernah membebani kami untuk itu.yang allah bebankan kepada kami adalah beramal untuk agama islam. membela syariat islam,dan mencurahkan segala kemampuan untuk itu, menggenai hasil ,maka hanya kita serahkan kepadanya.

Usamah Bin Ladin

Seluruh negara di dunia islam tidak dapat kita bebaskan dari penjajahan orang orang salib secara militer kecuali denggan mengangkat bendera jihad fi sabillillah.

Petikan: Surat Dari Garis Depan [Suara Hati Tokoh Perlawanan]

Tajuk asal: Washiyyatus Syaikh Abdullah Azzam

Penulis: Abdullah Azzam

Surat Dari Garis Depan

11 November, 2008

Sebab-sebab kematian hati

Posted in Bedah buku, Ijlis bina nu'min saah at 5:41 pm by ~ibn ismail~

Tatkala Ibrahim bin Adham sedang berjalan-jalan di negeri Al Bashrah, dia ditanya oleh penduduk dalam negeri itu. Mereka bertanya,”Ya Ibrahim, mengapa do’a kami tidak diindahkan lagi, padahal bukankah Allah Ta’ala telah berkata dalam firmannya : Apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia berdo’a kepadaKu..” [Al-Baqarah:186]

Ibrahim pun menjawab pertanyaan mereka. Katanya, Wahai penduduk kota Al-Bashrah hal itu disebabkan karena kalbu kalian mati oleh 10 hal. Jika demikian bagaimana mungkin Allah Ta’ala akan menyambut do’a kalian?
Penduduk negeri Al-Bashrah berpikir sejenak untuk mencari tahu mengenai sepuluh hal tersebut, tetapi mereka belum juga menemukan jawabannya. Maka mereka kembali bertanya kembali kepada Ibrahim, “Ya Ibrahim, apakah sepuluh hal yang menghambat do’a kami karena matinya kalbu ini?”

Kesepuluh hal yang menghambat do’a kalian adalah :

1. Kalian telah mengenal Allah, tetapi tidak menunaikan hak – hak-Nya

2. Kalian telah membaca Al-Qur’an tetapi tidak mengamalkan isinya

3. Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah tetapi meninggalkan sunnahnya

4. Kalian mengaku benci kepada Syaitan akan tetapi menuruti ajakannya

5. Kalian mengaku ingin masuk surga akan tetapi tidak pernah memenuhi

6. Kalian mengaku ingin selamat dari api neraka tetapi kalian menjerumuskan
diri kedalamnya.

7. Kalian meyakini bahwa kematian itu suatu kepastian, akan tetapi kalian
tidak pernah mempersiapkan diri menghadapinya.

8. Kalian sibuk mengurusi keburukan orang, akan tetapi kalian mengabaikan
keburukan diri sendiri.

9. Kalian setiap waktu mengubur orang mati akan tetapi setiap kali itu pula
kalian tidak pernah merenunginya.

10.Kalian telah menikmati nikmat Allah, akan tetapi tidak pernah mensyukurinya.

Penduduk Bashrah merenungi jawaban Ibrahim itu, sambil senantiasa meminta petunjuk dan hidayah kepada Allah, minta dihidupkan dan dibersihkan kalbu mereka dari noda dan dosa yang selama ini ada.

Petikan dari Kitab Tazkiyah

karangan Cahyadi Takariawan & Ghazali Mukri